Tiga warga Desa Sokasari, Kecamatan Bumijaya, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah memiliki alat kelamin ganda. Ketiganya adalah satu keluarga, yaitu Zakaria (8), adik kandungnya Topan (1), dan kakak sepupu mereka, Santi (23).
Ketiganya mengalami kelainan kelamin ganda sejak dilahirkan. Orangtua mereka hanya bisa pasrah melihat situasi itu. Bagi Zakaria dan Topan mungkin belum begitu merasakan penderitaan kelamin ganda ini. Namun, bagi Santi yang sudah dewasa, dia tidak merasakan diri sebagai wanita. Karena, secara fisik tampak sebagai seorang lelaki, termasuk suaranya.
Namun, Santi sudah rutin menstruasi sejak umur 16 tahun. Derita lainnya yang dirasakan, Santi mengaku merasa malu karena di KTP, jenis kelaminnya tidak dicantumkan alias kosong. Santi berharap penderitaannya bisa berakhir dengan cara mengubah kelaminnya. Dia berharap bisa dioperasi dan ingin menjadi perempuan sepenuhnya.
Sementara itu, Aminah, ibu Zakaria dan Topan, mengatakan awalnya bingung menentukan kelamin kedua anaknya itu. Namun akhirnya keluarganya sepakat memperlakukan Zakaria dan Topan sebagai laki-laki.
Namun, Santi sudah rutin menstruasi sejak umur 16 tahun. Derita lainnya yang dirasakan, Santi mengaku merasa malu karena di KTP, jenis kelaminnya tidak dicantumkan alias kosong. Santi berharap penderitaannya bisa berakhir dengan cara mengubah kelaminnya. Dia berharap bisa dioperasi dan ingin menjadi perempuan sepenuhnya.
Sementara itu, Aminah, ibu Zakaria dan Topan, mengatakan awalnya bingung menentukan kelamin kedua anaknya itu. Namun akhirnya keluarganya sepakat memperlakukan Zakaria dan Topan sebagai laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar